Gubernur Undang Pengusaha Ternak New Zealand Investasi di NTB

• Bidang IKP -
• Sun, 07 Jun 2020

Keberhasilan Reza Abdul Jabbar seorang pengusaha ternak sapi berkewarnageraan Indonesia di Selandia Baru, menarik perhatian Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc, untuk diundang menularkan ilmu dan berbagi cerita inspirasi pada anak-anak di NTB.

"Untuk mengembangkan peternakan modern, kami undang anda untuk datang ke NTB, menularkan keberhasilan dan berbagi ilmu dengan kami," kata Gubernur, Minggu (7/6/2020) di Pendopo, saat mengikuti diskusi dan kunjungan secara virtual (Vicon) ke lahan peternakan seluas 1000 Ha milik pengusaha asal Kalimantan itu.

Selain itu, Doktor Zul menyiapkan apapun kebutuhan pengusaha tersebut. Bahkan bila Reza berinvestasi di NTB, akan disediakan lahan gratis.

Untuk mengikuti keberhasilan Reza, usai Pandemic Covid-19,  Gubernur berencana akan mengirimkan anak muda NTB untuk belajar tentang pengembangan industri peternakan di Selandia Baru.

"Saya akan kirim 15-20 orang anak muda untuk magang ke tempat ustad Reza, sehingga SDM ini yang mewarnai kemajuan peternakan sapi di NTB," kata Doktor Zul

Dimasa yang akan datang, kami bermimpi anak-anak sekolah di NTB dapat menikmati minum susu gratis setiap pagi.

Menurut Gubernur, NTB memiliki 2 pulau besar yaitu pulau Sumbawa dan Lombok dengan lahan yang cukup luas untuk potensi pengembangan peternakan. Ketersediaan air juga sangat memadai.

Sejak dulu NTB terkenal dengan provinsi penghasil sapi. Karena banyak sebagian peternak memelihara ternak hanya melepas liar dipadang rumput dan area peternakan. 

Kedepan untuk menuju peternakan moderen, lahan dan pakan ternak serta falilitas harus dipersiapkan dengan baik. Sehingga dengan sistem peternakan yang modern, kedepan akan lahir pengusaha sukses seperti Ustad Reza di Bumi NTB ini. 

Doktor Zul juga mengundang pengusaha lain pada vicon, untuk berkunjung atau berinvestasi di NTB. Ia mengatakan, NTB memiliki destinasi halal dan moslem friendly tourism kelas dunia. Bahkan saat ini ada juga Medical Tourism. 

"Jadi saya undang semua teman-teman untuk berjalan-jalan sambil berwisata bisa menyehatkan. Dan silakan untuk yang mau beramal saleh, berinvestasi membangun NTB bersama-sama, kami bentangkan karpet merah," kata alumni UI ini.

Pengusaha Reza Ahmad Jabbar menyambut baik ajakan Gubernur NTB. Untuk memajukan negaranya ia siap membantu dan ikut berkontribusi membagikan pengalamanya.

Menurutnya, membangun industri peternakan harus dimulai dari perencanaan yang matang dan punya site plank yang jelas. Setelah itu lanjutnya, mempersiapkan SDM dan fasilitas atau infrastrukturnya.

"Persiapkan SDM yang handal dan siap bekerja keras, karena pekerjaan ini bagi mereka yang siap bertarung," kata pria biasa dipanggil ustad Reza.

Setelah itu katanya, lahan di NTB sangat luas, tapi harus memiliki sumber air. Semua instalasi air dan listrik di area lahan akan dibangun dibawah tanah. 

"Air ini sebagai media penting untuk memberikan pasokan energi pada rumput yang telah diproses menjadi pakan ini. Rumput yang dibudidaya merupakan rumput khusus dengan nutrisi dan vitamin khusus untuk ternak," tuturnya.

Industri peternakan juga harus dekat dengan kebun pengolahan kopi atau kakao, sebagai nutrisi tambahan pakan. Selain itu memiliki sarana jalan yang memadai menuju pusat kota atau keramian. Agar memudahkan dalam pemasaran atau memenuhi kebutuhan dalam bisnis ini.

Pengusaha ternak sapi ini menjalankan bisnis pemeliharaan ternak, hingga produk olahan seperti susu dan daging sapi. 

Sebelumnya, Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menjelaskan dinegara ini sektor pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata merupakan kontributor ekonomi di Selandia Baru. 

Namun, saat pandemic Covid-19 melanda, sektor pariwisata menjadi mati. Apalagi ditambah pembatasan oleh pemerintah. 

"Sektor pertanian dan peternakan tampil menjadi salah satu andalan karena tidak begitu berpengaruh di masa pandemi ini,"kata Tantowi.

Harapan kita bersama, Indonesia dapat terus belajar mengembangkan industri peternakan dan pertanian, seperti di Selandia Baru. (edy@diskominfotikntb)