NTB PROV

Fokus Kembali, Zero Waste Harus Nyata Terlihat

NTB PROV

Memasuki kehidupan New Normal membutuhkan gaya hidup sehat. Selain menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus, lingkungan juga harus sehat dan bebas dari sampah. 

Di tengah keseriusan menghadapi pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi NTB kembali fokus dengan visi misi dan program unggulan yang telah digaungkan. Seperti program unggulan Zero Waste, sebagai figur yang dikenal paling getol mengkampanyekan Zero Waste di NTB, Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., memastikan keberlanjutan program ini tetap pada trek yang benar.

Dalam rapat di Ruang Anggrek Kantor Gubernur NTB, Rabu (17/6/2020) yang diikuti oleh Assisten I, Assisten II Setda Provinsi NTB bersama dengan Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Wagub yang akrab disapa Ummi Rohmi ini, mengatakan bahwa indikasi keberhasilan dari program zero waste yang dapat dilihat dan diperhatikan orang adalah kebersihan pasar, jalan, sungai, fasilitas umum dan tempat wisata. Menurutnya ditempat-tempat seperti ini  akan selalu menjadi tolok ukur keberhasilan program. Meskipun pengolahan sampah sudah berjalan tetapi kalau lingkungan sekitar tidak mendukung, maka sulit mengharapkan keterikatan emosional apalagi keterlibatan masyarakat dalam mendukung program Zero Waste.

“Target menangani dan mengelola sampah harus tetap terukur sampai dengan capaian akhir pada 2021 dengan evaluasi dan produktifitas yang jelas. Dengan dukungan lingkungan sekitar yang riil, masyarakat akan percaya bahwa program ini sungguh-sungguh berjalan,” ujar Ummi Rohmi. 


Keberlanjutan program bergantung kepada evaluasi dan kontrol. Kontrol yang lemah harus diatasi dengan sistem kerja dan keterlibatan stakeholder terkait. Terutama fasilitas umum dan kantor pemerintah yang menjadi tanggungjawab sendiri, harus terlebih dahulu menampilkan kesuksesan program Zero Waste secara terus menerus. Begitupula dengan NTB Hijau dimana area-area ruang terbuka hijau yang terlihat harus tetap hijau, bersamaan dengan upaya kita mengelola penghijauan di daerah-daerah kritis.

Wagub berharap, beberapa kendala yang terjadi diantaranya seperti mesin maupun perencanaan pengembangan dan peningkatan produktifitas pengolahan sampah, seperti tenaga kerja dan penambahan lahan harus ditangani dengan komprehensif, sehingga alokasi peruntukan anggarannya jelas dan capaiannya terukur. 

Dari penjelasan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Madani Mukarom, pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir tetap fokus kepada pengolahan sampah menjadi pellet sebagai salah satu sumber energi alternatif. Tergetnya mampu mengolah 15 ton sampah per hari untuk kebutuhan PLTU Jeranjang. 

“Sarana dan prasarana sedang kita persiapkan untuk memenuhi kebutuhan energi pellet PLN. Nantinya tidak hanya dari TPA Regional Kebon Kongok saja tapi juga didistribusikan ke sepuluh desa wisata yang siap mengolah sampah menjadi pellet,”jelasnya.

Nantinya, dari hasil riset dan penelitian pengolahan pellet dari sampah mampu mengurangi 70 ton sampah dari 350 ton sampah per hari. Selain itu, komposisi sampah di TPA juga diolah menjadi kompos dari sampah organik. Sedangkan sampah plastik dan besi diolah kembali menjadi produk lain atau dijual kembali. (jm/edy)

NTB PROV
Diskominfotik NTB © 2019 All rights reserved.

Membangun Nusa Tenggara Barat Gemilang

by Dinas KOMINFOTIK NTB

Link Penting

BPS NTB KADARING SIBI (Kamus dalam Jaringan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia)

Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat: Jalan Pejanggik No. 12
Mataram, Nusa Tenggara Barat - 83122

Monday - Friday: 07:30 - 16:00 Saturday, Sunday: Closed
0370-622373